Dosen UMSIDA Selenggarakan Sekolah Literasi Digital
Bojonegoromu.com | Seiring berkembang pesatnya era digital, internet beserta segala perangkatnya kian tak bisa lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada 2014 mengungkapkan bahwa lebih dari setengah manusia Indonesia kini telah tersambung dengan internet. Dimana 132,7 juta orang dari 256,2 juta orang penduduk Indonesia telah terhubung ke internet.
Akan tetapi, kemajuan teknologi bukan tanpa risiko. Bak dua mata pisau, internet—selain menawarkan kemudahan dan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia—ternyata ia juga memiliki dampak sebaliknya—baik laten maupun yang kasat mata. Keberadaan internet sebagai bagian dari pranata hidup umat manusia sebagai upaya mereka untuk memperbaiki kualitas hidupnya ternyata juga dapat berpotensi mendatangkan mala petaka. Mulai dari merebaknya hoaks (kabar bohong), konten-konten negatif, penipuan, provokasi, hingga medium menyebarnya faham radikalisme.
Baca juga: IMM Gelar Pelatihan Jurnalistik
Menyikapi hal ini, Ahmad Nurefendi Fradana, dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) melalui Program Kemitraan Masyarakat Institusi bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Bojonegoro menyelenggarakan workshop bertajuk sekolah literasi digital pada Ahad (5/4). Kegiatan yang semula direncanakan tatap muka ini, akhirnya diselenggarakan secara daring karena perkembangan wabah Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan, sehingga tidak memungkinkan adanya kerumunan. Dengan mengundang Fery Martasonar, Ketua Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan PW IPM Jawa Timur, serta Kak Shela, praktisi media digital Bojonegoro sebagai narasumber.
Oleh karena diselenggarakan secara daring, kegiatan ini diikuti oleh pelajar Muhammadiyah se-Indonesia. Materi seputar literasi digital dan revolusi industri 4.0, serta personal branding di era digital bergiliran disampaikan oleh para narasumber. Antusiasme peserta sangat tampak, terbukti dengan dinamisnya forum tanya jawab. Sebagai tindak lanjut, kegiatan-kegiatan literasi secara berseri akan diselenggarakan sehingga, kampanye literasi dapat terus digalakkan.