BojonegoroMu.Com | Sebagai organisasi sosial keagamaan, Muhammadiyah menyadari eksistensinya di tengah-tengah umat, bangsa, negara serta hidup dan kehidupan kemanusiaan haruslah sebesar mungkin dapat memberikan manfaat. Ibarat mentari, ia haruslah bersinar dan memberikan kehidupan sepanjang masa. Keinginan mulia ini tergambar dalam tujuan berdirinya, yaitu menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Tentu hal ini tidak jauh dari watak Muhammadiyah yang merupakan gerakan Islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid (Pembaruan tentang pokok ajaran Islam) yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah As-Sohihah.
Maka sebagai ikhtiar, Majlis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bojonegoro menyadari bahwa perkaderan adalah salah satu kegiatan yang tidak boleh berhenti agar lahir dan tumbuh kader – kader persyarikatan yang ke depan dapat diharapkan tetap mampu meneruskan perjuangan pendahulunya, menyalakan lentera kebaikan dan kebenaran.
Kesadaran inilah yang mengilhami MPK untuk tetap melakukan penyegaran “Upgrading” kepada seluruh karyawan yang berada di seluruh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) meski masih dalam suasana pandemi covid 19.
Kegiatan Upgrading perkaderan AUM yang dilaksanakan secara virtual tersebut dibuka langsung oleh Drs. H. Suwito, M. Si selalu ketua PDM Bojonegoro, Sabtu (6/2/2021).
Dalam tausiahnya, Beliau berpesan agar setiap karyawan dalam bekerja tetap dan senantiasa dijiwai oleh ideologi Muhammadiyah, sehingga seluruh ucapan, sikap, dan prilakunya mencerminkan seorang muhammadiyah.
Sementara itu, M. Yazid Mar’i, ketua MPK PDM Bojonegoro menyampaikan bahwa upgrading perkaderan virtual ini akan dilakukan selama 8 gelombang yang dikuti kurang lebih 760 peserta dari karyawan AUM RS. ‘Aisyiyah Bojonegoro, RS. Islam Muhammadiyah Sumberejo, RS. Muhammadiyah Kalitidu, Klinik Muhammadiyah Kedungadem, SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro, SMP Muhammadiyah 9 dan SMP Muhammadiyah 10 Bojonegoro, serta SPBU Syirkah Amanah Balen.
“Upgrading kali ini sengaja difokuskan pada dua materi pokok, yaitu ideologi Muhammadiyah dan ahlaq bekerja di Muhammadiyah”, tegas M. Yazid dalam pemaparannya.
Lanjutnya, Dua materi pokok ini dipandang sangat urgen agar AUM tetap berjalan pada khittah perjuangan Muhammadiyah yaitu terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya, masyarakat yang tidak hanya kuat secara fisik, melainkan juga kuat secara tauhidi. Karena hanya demikianlah karyawan AUM akan tetap mendapatkan keberkahan hidup didunia dan akhirat. Dalam arti lain, setiap karyawan AUM memiliki tanggung jawab moral untuk mengembangkan Muhammadiyah dimanapun berada sebagai pribadi dan bagian dari komunitas umat dan bangsa.(M. Yazid/Ayik)
