Wisuda Purna Belajar Siswa TK ABA & MI Muhammadiyah 7 Kenep
Hari Kamis, 24 Juni 2021 ada event yang berbeda pada umumnya sekolah/madrasah menutup kegiatan tahun ajarannya. Bertempat di Aula lantai 2 keluarga besar lembaga pendidikan Muhammadiyah Kenep melaksanakan Wisuda Purna Belajar bagi Siswa TK ABA dan siswa kelas 6 MI Muhammadiyah 7 Kenep.
Yang membuat beda adalah acara wisuda yang dipadu dengan imtihan/munaqosah terbuka tahfidz juz 30, pada event munaqosah ini para hadirin diberi kesempatan untuk menguji hafalan anak-anak dengan model sambung ayat.
Dalam sambutannya, Suprapto kepala MI Muhammadiyah 7 Kenep, menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah puncak dari kegiatan tahfidz anak-anak, meskipun dalam masa bayang-bayang pandemi covid-19 kegiatan tahfidz tetap berjalan, munaqosah dengan Badan Munaqish Tajdied Centre Jawa Timur dilaksanakan pada tanggal 27, 28, dan 29 April 2021 secara online menggunakan media video coll.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap orang tua murid maka perlu dilaksanakan ujian secara terbuka, orang tua dan beberapa undangan yang hadir ada kesempatan untuk menguji kemampuan hafalan anak-anak, dan alhamdulillah anak-anak dengan sigap melanjutkan potongan ayat yang dibaca oleh apara penguji dari unsur dewan guru, wali murid, ataupun para undangan yang hadir.
Lebih lanjut kepala madrasah yang juga masih aktif sebagai sekretaris MPK PDM Bojonegoro menuturkan, bahwa kegiatan tahfidz di MI Muhammadiyah 7 Kenep tidak lagi hanya menjadi kegiatan unggulan tetapi sudah menjadi kegiatan pembiasaan. Dengan semboyan madrasah penghafal Al Quran, maka semua element madrasah tidak hanya peserta didik tetapi juga semua dewan guru dan tenaga kependidikan harus menjadi penghafal Al Quran.
Dalam acara tersebut juga mendatangkan motivator dari Darul Quran “Kak Chika”, dalam materinya beliau menyampaikan beberapa keutamaan seorang penghafal Al Quran.
Di antara keutamaan penghafal AL Quran adalah:
- Penghafal Al Quran akan mendapat pahala khusus.
Hal ini senada dengan sebuah hadits dari Buraidah Al Aslami ra, ia berkata bahawasanya ia mendengar Rasulullah SAW telah bersabda:
“Pada hari kiamat nanti, Al Qur’an akan menemui penghafalnya ketika penghafal itu keluar dari kuburnya. Al Qur’an akan berwujud seseorang dan ia bertanya kepada penghafalnya: “Apakah anda mengenalku?”. Penghafal tadi menjawab; “saya tidak mengenal kamu.” Al Qur’an berkata; “saya adalah kawanmu, Al Qur’an yang membuatmu kehausan di tengah hari yang panas dan membuatmu tidak tidur pada malam hari. Sesungguhnya setiap pedagang akan mendapat keuntungan di belakang dagangannya dan kamu pada hari ini di belakang semua dagangan. Maka penghafal Al Quran tadi di beri kekuasaan di tangan kanannya dan diberi kekekalan ditangan kirinya, serta di atas kepalanya dipasang mahkota perkasa. Sedang kedua orang tuanya diberi dua pakaian baru lagi bagus yang harganya tidak dapat di bayar oleh penghuni dunia keseluruhannya. Kedua orang tua itu lalu bertanya: Kenapa kami di beri dengan pakaian begini?”. Kemudian dijawab, “karena anakmu hafal Al Quran.” Kemudian kepada penghafal Al Quran tadi di perintahkan, “bacalah dan naiklah ketingkat-tingkat syurga dan kamar-kamarnya.” Maka ia pun terus naik selagi ia tetap membaca, baik bacaan itu cepat atau perlahan (tartil).
2.Penghafal Al Quran akan dipakaikan mahkota dan jubah kebesaran.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi SAW bersabda: “Orang yang hafal Al Quran nanti pada hari kiamat nanti akan datang dan Al Quran akan berkata; “Wahai Tuhan ,pakaikanlah dia dengan pakaian yang baik lagi baru.” Maka orang tersebut di berikan mahkota kehormatan. Al Quran berkata lagi: “Wahai Tuhan tambahlah pakaiannya.” Maka orang itu diberi pakaian kehormatannya. Al Quran lalu berkata lagi, “Wahai Tuhan, redailah dia.” Maka kepadanya di katakan; “Bacalah dan naiklah.” Dan untuk setiap ayat, ia di beri tambahan satu kebajikan.”
Saat diberi kesempatan untuk mewakili teman-teman wali kelas 6, Supinah menyampaikan bahwa selaku wali murid merasa sangat puas dengan sistem yang berjalan di madrasah ini, dengan sistem yang dijalankan itu maka membuahkan hasil produk lulusan yang luar biasa.
Kebanggan itu tulus ia sampaikan bagaimana bisa menyaksikan putra-putrinya dalam melewati proses Munaqosah terbuka serta anak-anak yang baru usia madrasah ibtidaiyah sudah bisa menjadi salah satu penulis buku, dengan dibuktikan telah terbit buku antologi karya siswa yang berjudul “Embun Merah Putih”, dan insya Allah akan segera dilounching buku kedua dengan judul “Surat Cinta untuk Bapak Ibu Guru”.
Lebih lanjut bu pin “orang yang sering menyapa” out put itulah yang membuat kebanggan baginya serta berharap masyarakat tidak perlu ragu untuk menyekolahkan putra putrinya di madrasah yang terkenal dengan istilah MIMUTU, tandasnya.