MI Muhammadiyah 7 Kenep Balen Bojonegoro Mengadakan Pengukuhan Hafidz 2017

BojonegoroMu.com
Agenda rutin berkaitan dengan pembelajaran Al-Quran, khususnya Program Unggulan Tahfidz di MI Muhammadiyah 7 Kenep adalah Pengukuhan bagi siswa yang telah menuntaskan hafalannya yakni Al-Qur’an juz 30.
Pengukuhan ini dilaksanakan di Aula MI Muhammadiyah 7 Kenep gedung 2 lantai 2, tepatnya pada hari Ahad tanggal 8 Syawal 1438 H (2/7). Pengukuhan dilakukan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro Drs. H. Suwito, M.Si.
Sebelum dilaksanakan prosesi pengukuhan, didahului proses Munaqosah Terbuka yang langsung bisa disaksikan oleh semua undangan yang hadir dalam acara tersebut, hadirin bisa menyimak hafalan siswa dengan melihat slide di layar proyektor yang disiapkan panitia. Selama prosesi pengukuhan dipimpin oleh Wali Kelas 6, Budi Santoso, S.Pd.
Sulista Nisa Qurrata ‘Ainin, salah satu peserta munaqosah, menyampaikan sempat grogi, “kalau munaqosah tim tajdied hanya berhadapan 1 orang, sedangkan prosesi ini harus berhadapan dengan undangan yang jumlahnya lebih kurang 300 orang juga ada Bapak Ketua PDM”.
Begitu juga disampaikan oleh hafidz yang lain, Hestya Febrian Izati, yang memilih nada hijaz, “walaupun sempat grogi tapi alhamdulillah, akhirnya munaqosah terbuka berjalan lancar”.
Dalam tausiyahnya ketua Pimpinan Daerah berpesan agar hafalan yang telah dimiliki supaya dijaga jangan sampai lupa dan sering dilakukan muroja’ah serta menyampaikan apresiasi yang tinggi sebab MI Muhammadiyah 7 Kenep yang lokasinya di desa tetapi mampu berdinamika seperti lembaga sekolah kota.
Masih menurut orang yang akrab dipanggil Pak Wito ini, berpesan kepada Bapak Ibu Guru agar mampu memberi layanan pendidikan yang dinamis, tidak monoton, mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan sebab anak didik ini akan menjumpai jaman yang berbeda dengan jaman kita dulu sekolah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Madrasah, Suprapto,S.Ag.Dip.Kmd, menyampaikan kegembiraannya bahwa program tahfidz ini dalam perjalanannya semakin mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk bapak ibu wali murid yang senantiasa bersedia me-murojaah putra putrinya sebelum mendapat ujian dari ustadz/ah di madrasah.
“Alur dan skenario hafalan anak ini melalui 4 tahap, yakni tahap di madrasah yang membutuhkan waktu lebih kurang 45 menit setiap hari, kemudian setiap akhir semester ada tagihan dari ustadz-ustadzah yang sebelumnya sudah dicek hafalannya oleh wali murid dengan cara menyimak, lalu baru ada munaqosah oleh Tajdied Centre” tutur Suprapto.
“Dasar dilaksanakannya pengukuhan ini adalah hasil munaqosah yang diadakan oleh tim munaqosah dari Tajdied Centre Jawa Timur sebagai mitra pembelajaran al Quran madrasah, tepatnya pada hari Kamis, 21 Romadhon 1438 H./15 Juni 2017 M di gedung Tajdied Centre Surabaya”, tutur pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Bojonegoro ini. (spt)