Kuliah Tamu Prof. Malik Fadjar, M.Sc, di STIT Muhammadiyah Bojonegoro
bojonegoroMu.com
Prof. A. Malik Fadjar, selaku Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) melaksanakan kunjungan kerjanya di Bojonegoro, hari ini, Kamis (3/8/2017). Pada kesempatan tersebut, Prof. Malik Fadjar memberikan kuliah terbuka di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Bojonegoro.
Dalam kuliah tamu di STIT Muhammadiyah Bojonegoro, Prof. Malik Fadjar mengawali dengan hadist Nabi al islami ya’lu wa laa yu’la alaihi, Islam itu tinggi/mulia dan tidak ada yang lebih tinggi dari padanya, maka jangan dipersulit. Beliau menyampaikan bahwa orang boleh tidak punya uang, boleh tidak punya harta, tetapi harus punya cita cita. Itulah yang beliau jadikan modal untuk membangun Universitas Muhammadiyah Malang yang pada saat itu, tahun 1986 hanya memiliki 600 mahasiswa. Demikian kobaran semangat yang diberikan kepada STIT Muhammadiyah yang memiliki 257 mahasiswa itu.
Pada kesempatan yang sama, Prof. Malik Fadjar menuturkan bahwa selain modal cita-cita, yang harus juga dimiliki untuk mewujudkan cita cita besar adalah kerja keras dan kompak. “Sebagai gerakan dakwah, Muhammadiyah harus riil berbuat untuk umat. Mata kuliah kemuhammadiyahan yang hanya 8 SKS akan lebih bermakna jika terimplementasi dalam kehidupan umat. Umat islam yang besar, Muhammadiyah yang besar akan tampak dari apa yang dilakukan, demikian jelas mantan menteri pendidikan tersebut.
Lebih lanjut menurut Prof. Malik, begitu beliau biasa disapa, seluruh civitas STIT Muhammadiyah Bojonegoro harus menjemput Mahasiswa dan mengantarkan sampai selesai dan berkualitas.
Beliau juga menambahkan seluruh civitas harus niat ihlas dalam berbuat. Diakhir sambutannya Prof. Malik Fadjar juga mengharuskan dosen dan mahasiswa untuk rajin membaca.
Pasca kegiatan tersebut, beberapa alumni juga berkumpul guna membicarakan kemajuan STIT Muhammadiyah kedepan. Drs. Suyuti selaku ketua Forum Alumni yang saat ini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD menyampaikan bahwa kedepan embrio untuk lahirnya Universitas Muhammadiyah Bojonegoro adalah sesuatu yang bisa saja terjadi, sepanjang kekuatan alumni dibangun dengan baik dan pihak STIT juga merespon cita cita besar ini.
Drs.Zenul Arifin, mewakili Ketua STIT Muhammadiyah Bojonegoro merespon baik keinginan dari alumni. (M. Yazid Mar’i)