MIM 12 SUMURAGUNG dalam memeriahkan HUT RI ke 77 Tahun dengan menggelar kegiatan sepeda hias, Start dimulai dari lapangan madrasah dilanjutkan mengelilingi desa sumuragung, desa sumberrejo, dan desa Tejo. lalu, kembali lagi Finish di lapangan madrasah. Selasa (16/8/22)
Sepeda hias merupakan kreasi dari siswa siswi MIM 12 SUMURAGUNG dari kelas 1 sampai 6, dan di dampingi oleh Ustadz, Ustadzah Serta wali murid dari kelas rendah. Jadi, total ada 250 peserta sepeda hias.
Kepala madrasah Umi Wahyu menyampaikan Perasaan bahagia karena bisa mengajak Ustadz, Ustadzah dan semua Siswa-Siswi MIM 12 utk memeriahkan HUT RI ke 77.
Umi Wahyu juga mengucapkan Alhamdulillah dan terima kasih banyak kepada semua pihak telah semangat, bahkan para Walimurid pun juga antusias untuk memeriahkan HUT RI ke 77, ucapnya
Dengan terselenggaranya acara sepeda hias tersebut hati merasa puas dan timbul rasa bangga karena MIM 12 masih bisa ikut memeriahkan HUT RI ke 77.
“Insya’Allah semangat semua Ustadz Ustadzah, Walimurid dan Siswa-siswi adalah bukti bahwa kita semua sangat bangga dan merasa semakin cinta tanah air Indonesia” Ungkap Umi Wahyu
Lanjutnya, mari kita selalu bersatu padu dalam rangka untuk kebaikan apapun dengan semboyan fastabiqul Khoirot “Berlomba-lomba dalam kebaika”, terutama kebaikan untuk MIM 12 SUMURAGUNG, Indonesia sekali merdeka tetap Merdeka dengan tema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”.
Selain itu, salah satu peserta sepeda hias Elvina Maghfirotul Ula kelas 6 mengungkapkan “saya sangat senang dengan adanya kegiatan sepeda hias ini, setelah beberapa tahun sepi dan akhirnya kita bisa ikut memeriahkan kembali hari kemerdekaan dengan ramai-ramai”. Ungkapnya
Elvina Maghfirotul Ula juga menyampaikan Kegiatan terakhir dari sepeda hias yakni setelah sampai di Finish, di adakan door prize untuk siswa-siswi dengan kategori sepeda hias terbaik, dari juara 1,2,3 dan favorit.
” Alhamdulillah akhirnya saya juga bisa mendapat juara 1 mewakili dari kelas 6, semuanya tidak lepas dari perjuangan orang tua untuk membantu menghias sepeda ku”, pungkasnya.
(A. Fathoni)
