bojonegoroMu.com
Setiap perguruan tinggi mempunyai program untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, baik bidang penelitian, akademik maupun pengabdian pada masyarakat.
Disampaikan Sudalhar, selaku Ketua STIKes Maboro, bahwa Lembaga hubungan dan kerjasama memfasilitasi STIKes Muhammadiyah Bojonegoro untuk masuk menjadi anggota Asosiasi Perguruan Tinggi Tenaga Kesehatan (AIPTINAKES), selanjutnya disepakati untuk melakukan kolaborasi antara STIKes Muhammadiyah Bojonegoro (STIKes Maboro) dengan BNPB, BPBD Jatim dan BPBD Bojonegoro, guna melakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk program Desa Tanggap Bencana.
“Bojonegoro sebagai daerah rawan bencana perlu disiapkan setiap komponen masyarakat agar tangguh menghadapi setiap kemungkinan bencana yang akan terjadi, desa tanggap bencana memberikan edukasi kepada setiap komponen masyarakat desa untuk memetakan resiko bencana yang bisa terjadi”, jelas Sudalhar.
Pada kesempatan yang sama, menurut Sudalhar, warga masyarakat harus mampu mengidentifikasi potensi yang ada dan melatih cara menghadapi berbagai macam bencana meliputi banjir, longsor, gempa, angin ribut, kebakaran, kecelakaan masal, gunung meletus dan kekeringan. (dalhar)
