Bojonegoromu.Com – Di tengah – tengah wabah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai di akhir tahun 2020 ini, tak menyurutkan dunia pendidikan dalam melakukan aktifitas pembelajarannya, terkhusus bagi para aktivis mahasiswa Muhammadiya. Sabtu (26/12) kemarin, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) komisariat Asy-Syifa STIKes Maboro telah usai menggelar perkaderan tingkat dasar yaitu Darul Arqom Dasar (DAD) di kampus B Jl. Veteran Gg. Maboro.
Perkaderan yang diselenggarakan selama 3 hari sejak Kamis (24/12) lalu diikuti oleh 51 peserta. 20 peserta dari prodi Administrasi Rumah Sakir (ARS) dan 31 dari prodi Perekam dan Informasi Kesehatan (PIK).
Dengan mengusung tema “Menyiapkan generasi penerus Ikatan yang berbasis Trilogi IMM sebagai upaya ber-Amar Ma’ruf Nahi Munkar” ini, Syafiq Alim Azhar, ketua Komisariat Asy-Syifa berharap kegiatan ini mampu melahirkan penerus generasi bangsa yang mengedepankan niat Amar Ma’ruf Nahi Munkar.
Sementara itu, Ns. Sudalhar, M.Kep, ketua STIKes Maboro dalam sambutannya memberikan motivasi kepada para peserta agar tidak menjadi mahasiswa yang kutu buku.
“Jangan menjadi mahasiswa yang kutu buku, karena buku tidak bisa menghadapi kehidupan sebenarnya”, tegasnya.
Disisi yang lain, Afidhatus Sholihah, perwakilan PC. IMM Bojonegoro juga menegaskan bahwa keberhasilan sebuah organisasi bukan dilihat pada masa periodenya, tetapi dilihat pada generasi berikutnya yang lebih baik.
Di masa pandemi ini, perkaderan DAD IMM Asy-Syifa dilakukan secara Offline dan juga Online yang tetap menerapkan protokol kesehatan.
