bojonegoromu.com

Kabar Baik Berkemajuan

Pendidikan

Pola Komunikasi Orangtua dan Anak, Tema Parenting SD Mudabo

Pola komunikasi orangtua dan anak dalam Islam menjadi tema Seminar Parenting yang digelar SD Muhammadiyah 2 Bojonegori di Gedung Pancasila Griya MCM, Sabtu (2/12/2023).

Foto moderator bersama Bapak Tony Raharjo, M.H. selaku narasumber
Moderator bersama Bapak Tony Raharjo, M.H. selaku narasumber

Kegiatan ini diikuti oleh wali murid kelas 4, 5 dan 6. Narasumber seorang pengusaha percetakan serta seorang penulis dari kota Bandung Tony Raharjo, M.H.

Pada paparan awal Tony Raharjo menampaikan pengertian dari komunikasi orangtua kepada anak. “Komunikasi merupakan cara pertama orang tua menyampaikan sesuatu pada anak, karena orang tua merupakan orang pertama yang ditemui oleh anak dan memiliki waktu paling banyak dengan anak.”

Bahkan dalam Al-Qur’an disebutkan beberapa kali bahwa komunikasi dilakukan oleh bapak dan ibu kepada anaknya. Tidak hanya ibu saja yang wajib berkomuniasi dengan anak, peran bapak dalam komunikasi dengan anak dapat membentuk pola karakter anak.

Bahkan komunikasi orang tua dengan anak perempuan dan anak laki-laki sangat berbeda. Anak perempuan cara berkomunikasinya harus lembut karena memiliki perasaan yang lebih kuat. Sedangkan komunikasi dengan anak laki-laki lebih tegas karena kelaK dia akan menjadi pemimpin keluarga yang menentukan sebuah keputusan.

“Anak merupakan anugerah dari Allah SWT kepada setiap orang tua.” ungkap Toni Raharjo.

Apabila anak ada masalah bekali anak sejak dini dengan Al-Qur’an, jangan sampai apabila anak sedang marah sebagai orang tua memberikan gadget pada anak. Ajari anak kelembutan hati, karena kalau anak tidak memiliki kelembutan hati, membuat anak tidak memiliki empati terhadap lingkungan sekitar.

“Seorang anak diajari unuk menyapu, mencuci dan lainnya. Tetapi pada saat dirumah ketika orang tua menyapu, anak lebih sibuk untuk bermain gadget. Maka dari itu ajari anak kelembutan hari, sehinga tujuan dari itu adalah untuk meringankan pekerjaan orang lain.” katanya.

Ajari anak kesamaan lapangan kerja, dalam hal ini maksudnya adalah apabila anak sudah memasuki usia 7 tahun keatas ajari anak untuk mengenal kehidupan dewasa. Sehingga anak dapat mengerti apa yang menjadi permasalahan dalam keluarga, contoh mengajari anak menunggu toko apabila orang tua jualan, ajari anak mencetak apabila orang tua bekerja di kantor dan lain-lain.

Lebih lanjut Bapak Tony menjelaskan, “ajari anak dengan peran masing-masing, karena peran anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan.”

Pada saat sesi terakhir dilakukan tanya jawab antara narasumber dengan orang tua yang memiliki permasalahan komunikasi dengan anak.

Penulis Ananda Eka Raditya Muhammad Noor, S.Pd.

Please Share

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *