Tajamkan Naluri Jurnalisme, MPID Bojonegoro Gelar Workshop Komunikasi dan Jurnalistik Islami
BojonegoroMu.com – Bertempat di gedung dakwah Muhammadiyah Lt. 2, Jl. Teuku Umar 48 Bojonegoro, Ahad (14/7/2024), Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi (MPID) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) menyelenggarakan Workshop Komunikasi dan Jurnalistik Islami.
Workshop menghadirkan pemateri dari pakar jurnalistik, wartawan senior, Sujatmiko, S.Sos dan praktisi komunikasi Almaliki Ukay Subqy.
Hadir sebagai peserta 45 orang dari utusan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dan Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah se Bojonegoro.
Ketua MPID PDM Bojonegoro, Budiono, M.Kom pada sambutannya menyampaikan pentingnya untuk terus menerus merawat semangat dakwah digital melalui optimasi website, media sosial dan platform media digital lainnya.
“Pasca kegiatan workshop ini, masing-masing peserta akan menjadi ujung tombak dakwah, publikasi dan upaya branding di lembaganya dan untuk dakwah Muhammadiyah”, ujarnya.
Wakil Ketua PDM Bojonegoro yang membidangi MPID, Suwadi Pranoto, S.Pd memompa semangat peserta untuk melakukan dakwah bil jahr, dakwah secara terang terangan melalui berbagai media yang dimiliki persyarikatan Muhammadiyah Bojonegoro.
Pemateri pertama, Almaliky Ukay Subqy, membuka materi dengan mengajak diskusi tentang tampilan visual yang ada pada layar, dengan tujuan mencermati warna, teks dan isi terkait dengan komunikasi yang dimungkinkan muncul dari tampilan tersebut.
Pada kesempatan yang sama, menurut mas Ukay, biasa beliau disapa, branding dan komunikasi publik sangat penting dilakukan oleh sebuah institusi, baik lembaga pendidikan, lembaga bisnis maupun lembaga dakwah seperti Muhammadiyah.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan bahwa orientasi komunikasi publik adalah bagaimana mempengaruhi orang lain, konten yang sudah banyak diproduksi harus berpengaruh terhadap target branding lembaga. “Setiap SDM yang ada pada lembaga tersebut harus mampu menjadi opinian maker”, jelas praktisi komunikasi yang bekerja di EMCL tersebut.
Pada sesi kedua, workshop mengadirkan jurnalis senior, Sujatmiko, S.Sos. Pada paparannya, Sujatmiko mengajak diskusi tentang kode etik jurnalistik yang benar dan sesuai dengan semangat dakwah persyarikatan. Menurutnya, seluruh jurnalis dilingkungan Muhammadiyah harus memegang kode etik tersebut dan menjadi jurnalis yang benar sesuai tugas dan fungsinya.
Lebih detail, Tim Ahli MPID PDM Bojonegoro tersebut memaparkan bahwa konsep jurnalistik terbagi menjadi tiga, jurnalistik sebagai proses, jurnalistik sebagai teknik dan jurnalistik sebagai ilmu. Pembahasan dasar jurnalistik disampaikan dengan tuntas, dikemas diskusi yang hidup serta contoh dan pengalaman beliau selama menjadi jurnalis.
Rencana tindak lanjut dari workshop ini, setiap peserta bisa mengirim produk jurnalistiknya pada beberapa media online, diantaranya bojonegoromu.com, menaraduabelas.com, mentari.or.id dan lenteramu.or.id (Bdn)