bojonegoroMu.com
Pengajian adalah sumber utama kekuatan dakwah di Persyarikatan Muhammadiyah, begitu juga yang digalakkan di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sumberrejo, senantiasa istiqomah untuk melaksanakan pengajian antar ranting setiap bulan sekali.
Bertempat di Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Ngampal, kemarin Senin (6/11/2017) diselenggarakan pengajian antar ranting, sebagai pembicara Ustadz M. Ikhsan dari Majelis Tabligh PDM Bojonegoro.
Ketua PRM Ngampal dalam sambutannya menyampaikan tentang program PRM Ngampal untuk membangun Masjid. “Mohon Do’a restu kami atas nama Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Ngampal, untuk mendirikan Masjid Al-Muhajirin.” Tuturnya.
M. Ikhsan, saat menyampaikan tausiyahnya, mengatakan bahwa tugas kita adalah mensyukuri nikmat, bukannya menghitung nikmat. Karena sesuai dengan Surat Ibrahim Ayat 7, “Barang siapa yang mensyukuri nikmatku maka akan kutambah dan barang siapa yang kufur maka sikasaKu amat pedih.” ungkap Ustadz Ihsan di awal tausiahnya.
Lebih lanjut M. Ikhsan memaparkan tentang pembagian zaman pada kehidupan di dunia ini, sebagai berikut :
- Zaman Nubuah adalah zaman kenabian
- Zaman Khilafah I adalah zaman sahabat Nabi
- Zaman Al-Mulk adalah zaman Kerajaan
- Zaman Zaba biru adalah zaman kebebasan maksiat.
- Zaman Khilafah II adalah zaman munculnya Imam mahdi, dajjal dan Nabi Isa AS turun.
Pembagian zaman menurut Nukman bin Basir.
Diceritakan bahwa ketika zaman mendekati Kiamat maka maksiat semakin banyak, munculnya penyanyi penyanyi perempuan. Ketika terompet pertama di tiup oleh Malaikat maka seluruh umat Islam mati, sementara orang kafir tetap hidup. Disitulah terjadi Dhukhon Gonami yakni 40 hari 40 malam gelap gulita.
Ketika terompet kedua, maka seluruh makhluk hidup mati termasuk Malaikat. Ketika terompet ketiga, setelah membangkitkan dulu Malaikat peniup terompet. seluruh manusia di bangkitkan dengan berkelompok sesuai golongan masing masing, sibuk dengan keadaan diri sendiri. Itulah Hari Penghisaban. (Rosyid/red)
